5 Perkara yang Akan Ditanyakan pada Hari Kiamat

5 Perkara yang Akan Ditanyakan pada Hari Kiamat - Beriman kepada hari kiamat merupakan salah satu rukun iman yang menjadi konsekuensi bagi setiap muslim, yang mana keimanan seseorang tidaklah sempurna tanpa beriman terhadapnya. Hari kiamat disebut juga hari akhir karena tidak akan ada hari lagi setelahnya. Dan di hari kiamat inilah setiap manusia akan mengetahui di mana ia akan hidup kekal, di surga atau neraka.


Mengenai hari kiamat ini, Allah dan RasulNya shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan kepada kita baik itu melalui ayat-ayat al-Qur’an maupun melalui Hadits-hadits yang mulia. Salah satu Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang menggambarkan keadaan hari kiamat adalah Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Dalam Hadits tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ.

“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. at-Tirmidzi no. 2416, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir jilid 10 hal 8 Hadits no. 9772 dan Hadits ini telah dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Silsilah al-AHadits ash-Ashahihah no. 946)

Dalam Hadits tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan kepada kita bahwasanya, kelak di hari kiamat setiap Bani Adam (manusia) akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala mengenai 5 (lima) perkara, diataranya adalah tentang:


  1. Umurnya
  2. Masa mudanya
  3. Hartanya (dari mana ia dapatkan)
  4. Hartanya (dalam hal apa ia belanjakan)
  5. Ilmu yang dimilikinya


Barangsiapa yang bisa menjawab dan mempertanggungjawabkan kelima perkara tersebut kelak di hari kiamat, maka dia akan menjadi orang yang beruntung. Dan dengan izin Allah, dia pun akan mendapatkan apa-apa yang telah Allah janjikan kepada hamba-hambaNya yang bertakwa berupa kenikmatan-kenikmatan surga. Namun apabila ia tidak bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah, maka sungguh dia termasuk orang-orang yang celaka dan mendapatkan adzab yang pedih dariNya.

Semoga kita digolongkan oleh Allah ke dalam orang-orang yang bisa memanfaatkan umur, masa muda, harta dan ilmu dengan sebaik mungkin agar kelak kita bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah. Dan semoga Allah memudahkan kita untuk bisa berkumpul dengan orang-orang yang shalih dari kalangan Nabi dan Rasul serta orang-orang yang sejalan dengan mereka.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa Neraka.” (QS. al-Baqarah [2]: 201)

Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.


[Source Muadz.com with Posted by Aldiripani.com]

Beberapa Peristiwa di Padang Mahsyar

Beberapa Peristiwa di Padang Mahsyar - Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai hari kiamat.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً

“Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha).

Demikianlah keadaan manusia tatkala bertemu dengan Allah Ta’ala di Padang Mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan. Meskipun demikian, akhirnya mereka diberi pakaian juga. Dan manusia yang pertama kali diberi pakaian adalah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَنْ يُكْسَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِبْرَاهِيْمُ

“Sesungguhnya orang pertama yang diberi pakaian pada hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 4371).

Adapun pakaian yang dikenakannya ketika itu adalah pakaian yang dikenakan ketika mati. Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اَلْمَيِّتُ يُبْعَثُ فِيْ ثِيَابِهِ الَّتِيْ يَمُوْتُ فِيْهَا

“Mayit akan dibangkitkan dengan pakaian yang dikenakannya ketika mati.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Hibban dalam Shahih-nya. Hadits ini dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shohiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3575)

Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, tatkala hendak menguburkan jenazah ibunya, beliau meminta agar jenazah ibunya dikafani dengan pakaian yang baru. Beliau mengatakan, “Perbaguskanlah kafan jenazah kalian, karena sesungguhnya mereka akan dibangkitkan dengan (memakai) pakaian itu.” (Fat-hul Bari Syarah Shahih al-Bukhari, 11/383).


Bagaimana Manusia Digiring Ke Padang Mahsyar?

Manusia digiring ke Padang Mahsyar dengan berbagai kondisi yang berbeda sesuai dengan amalnya. Ada yang digiring dengan berjalan kaki, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

إِنَّكُمْ مُلاَقُو اللهِ حُفَاةً عُرَاةً مُشَاةً غُرْلاً

“Sesungguhnya kalian akan menjumpai Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian, berjalan kaki, dan belum dikhitan.” (Hadits shahih. Diriwayat-kan oleh al-Bukhari, no. 6043)

Ada juga yang berkendaraan. Namun tidak sedikit yang diseret di atas wajah-wajah mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ رِجَالاً وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّوْنَ عَلَى وُجُوْهِكُمْ

“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada juga yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah kalian.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan beliau mengatakan, “Hadits hasan.” Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shahiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3582).

Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa ada seseorang berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

يَا رَسُولَ اللهِ كَيْفَ يُحْشَرُ الْكَافِرُ عَلَى وَجْهِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟ قَالَ: أَلَيْسَ الَّذِي أَمْشَاهُ عَلَى رِجْلَيْهِ فِي الدُّنْيَا قَادِرًا عَلَى أَنْ يُمْشِيَهُ عَلَى وَجْهِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟!

“Wahai Rasulullah, bagaimana bisa orang kafir digiring di atas wajah mereka pada hari Kiamat?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Bukankah Rabb yang membuat seseorang berjalan di atas kedua kakinya di dunia, mampu untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari Kiamat?!” Qatadah mengatakan, “Benar, demi kemuliaan Rabb kami.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 6042 dan Muslim, no. 5020).


Ketika Matahari Didekatkan Dengan Jarak Satu Mil

Kaum muslimin yang kami muliakan, ketika manusia dikumpulkan di padang Mahsyar, matahari didekatkan sejauh satu mil dari mereka, sehingga manusia berkeringat, hingga keringat tersebut menenggelamkan mereka sesuai dengan amalan masing-masing ketika di dunia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ، قَالَ سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ : فَوَاللهِ، مَا أَدْرِي مَا يَعْنِي بِالْمِيْلِ أَمَسَافَةَ اْلأَرْضِ أَمْ الْمِيْلَ الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ، قَالَ : فَيَكُوْنُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا، وَأَشَارَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيْهِ

“Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil.” –Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: “Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut beliau.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2864)

Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Jarak satu mil ini, baik satu mil yang biasa atau mil alat celak, semuanya dekat. Apabila sedemikian rupa panasnya matahari di dunia, padahal jarak antara kita dengannya sangat jauh, maka bagaimana jika matahari tersebut berada satu mil di atas kepala kita?!” (Syarah al-‘Aqidah al-Wasithiyyah, 2/134).

Jika matahari di dunia ini didekatkan ke bumi dengan jarak 1 mil, niscaya bumi akan terbakar. Bagaimana mungkin di akherat kelak matahari didekatkan dengan jarak 1 mil namun makhluk tidak terbakar?

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa pada hari Kiamat kelak tatkala manusia dikumpulkan di padang mahsyar, kekuatan mereka tidaklah sama dengan kekuatan mereka ketika hidup di dunia. Akan tetapi mereka lebih kuat dan lebih tahan. Seandainya manusia sekarang ini berdiri selama 50 hari di bawah terik matahari tanpa naungan, tanpa makan, dan tanpa minum, niscaya mereka tidak mungkin mampu melakukannya, bahkan mereka akan binasa. Namun pada hari Kiamat kelak, mereka mampu berdiri selama 50 tahun tanpa makan, tanpa minum, dan tanpa naungan, kecuali beberapa golongan yang dinaungi Allah Ta’ala. Mereka juga mampu menyaksikan kengerian-kengerian yang terjadi. Perhatikanlah keadaan penghuni Neraka yang disiksa (dengan begitu kerasnya), namun mereka tidak binasa karenanya. Allah Ta’ala berfirman:

كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَ (56)

“Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab.” (An-Nisa’: 56). (Syarah Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah, 2/135)


Golongan Yang Akan Mendapatkan Naungan ‘Arsy Allah Ta’ala

Pada hari yang sangat panas itu, Allah Ta’ala akan memberikan naungan kepada sebagian hamba pilihan-Nya. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-Nya semata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.
1. Imam (pemimpin) yang adil.

2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.

3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.

4.  Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.

5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: “Sungguh aku takut kepada Allah.”

6. Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.

7.   Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/143 – Fat-h, dan Muslim, no. 1031).

Golongan lain yang mendapatkan naungan Allah Ta’ala adalah orang yang memberi kelonggaran kepada orang yang kesulitan membayar hutang kepadanya atau memutihkan hutang darinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللهُ فِي ظِلِّهِ

“Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan membayar hutang atau memutihkan hutang orang tersebut, niscaya Allah akan menaunginya dalam naungan Arsy-Nya (pada hari Kiamat).” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 3006)

Semoga Allah Ta’ala memberikan hidayah taufiq dan pertolongan-Nya kepada kita untuk menjadi bagian dari golongan yang mulia ini. Amin

Posted : Aldiripani.com
Source : Muslim.or.id

Kenapa Nabi Isa Harus Kembali ke Bumi untuk Kedua Kalinya?

Kenapa Nabi Isa Harus Kembali ke Bumi untuk Kedua Kalinya? - Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. 

Di antara yang dibahas adalah apa hikmah diturunkannya Nabi Isa ‘alaihis salam di akhir zaman. Semoga bermanfaat.


Tempat Turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam

Dari An Nawwas bin Sam’an berkata, “Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya hingga kami mengiranya berada di sekelompok pohon kurma. …
فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ

“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran)[1] seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga. … (HR. Muslim no. 2937)

Yang dimaksud menara putih sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah. Beliau berkata, “Aku telah melihat di beberapa kitab bahwa sebenarnya turun Isa bin Maryam adalah di menara putih yang terletak di sebelah timur Jaami’ Damaskus. Inilah riwayat yang benar dan lebih kuat. Adapun riwayat yang menyatakan bahwasanya Isa turun di menara putih di sebelah timur Damaskus, maka itu hanya ungkapan perowi saja dari apa yang ia pahami. Yang benar, di Damaskus tidak ada menara yang dikatakan di sebelah timurnya. Yang ada hanyalah menara yang ada di sebelah timur Jaami’ Al Umawi. Inilah penyebutan yang lebih tepat. Karena ketika Nabi Isa turun, maka akan ditegakkan shalat.”[2]

Berapa Lama Nabi Isa ‘alaihis salam Tinggal di Muka Bumi?

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ

“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)

Sedangkan dalam riwayat Abu Daud yang telah disebutkan, “Pada masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.” (HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dalam riwayat Ahmad, dari ‘Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ وَأَنَا حَىٌّ كَفَيْتُكُمُوهُ وَإِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ بَعْدِى فَإِنَّ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ إِنَّهُ يَخْرُجُ فِى يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ حَتَّى يَأْتِىَ الْمَدِينَةَ فَيَنْزِلَ نَاحِيَتَهَا وَلَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكَانِ فَيَخْرُجَ إِلَيْهِ شِرَارُ أَهْلِهَا حَتَّى الشَّامِ مَدِينَةٍ بِفِلَسْطِينَ بِبَابِ لُدٍّ – وَقَالَ أَبُو دَاوُدَ مَرَّةً حَتَّى يَأْتِىَ فِلَسْطِينَ بَابَ لُدٍّ – فَيَنْزِلَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَيَقْتُلَهُ ثُمَّ يَمْكُثَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فِى الأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً إِمَاماً عَدْلاً وَحَكَماً مُقْسِطاً

“Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian ‘azza wajalla tidaklah buta sebelah (bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud.” Sesekali Abu Daud berkata, “Hingga Dajjal datang (tiba) di palestina di pintu Lud, lalu Isa ‘alaihis salam turun dan membunuhnya, kemudian Isa ‘alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan menjadi imam yang adil dan hakim yang adil.” (HR. Ahmad, 6/75. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya hasan)

Dalam riwayat pertama dan lainnya seolah-olah bertentangan. Pada hadits pertama dikatakan bahwa Nabi Isa tinggal di muka bumi selama 7 tahun (namun tidak secara tegas) dan hadits kedua dikatakan 40 tahun.

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Disebutkan dalam hadits bahwa Nabi ‘Isa tinggal di muka bumi selama 40 tahun. Namun dalam Shahih Muslim disebutkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa beliau menetap selama 7 tahun. Seolah-olah di sini ada yang rancu. Maka kita bisa maknakan bahwa maksud beliau tinggal di muka bumi selama tujuh tahun adalah waktu tinggal setelah beliau turun ke muka bumi (sebelumnya diangkat ke langit). Sedangkan sisanya adalah waktu beliau menetap di muka bumi sebelum diangkat ke langit. Oleh karena itu dari sini kita dapat mengatakan bahwa umur Nabi ‘Isa adalah 33 tahun (sebelum beliau diangkat ke langit), inilah yang masyhur.”[3]

Namun apa yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dengan jalan mengkompromikan riwayat yang ada disanggah oleh As Safarini. As Safarini menjelaskan, “Hadits ‘Aisyah yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya yang menyatakan, “Isa akan membunuh Dajjal, lalu akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun”, hadits tersebut sama sekali tidak bermasalah. Al Baihaqi pun berpegang dengan riwayat yang menyatakan bahwa Isa akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun. Sebagaimana pula dinukil dari As Suyuthi, beliau pun menguatkan salah satu pendapat (dan bukan lewat jalan kompromi). Karena jika ada tambahan penjelasan dari perowi yang tsiqoh (ziyadah tsiqoh) tentu saja bisa dijadikan argumen. Mereka yang menyatakan bahwa setelah Isa turun akan tinggal selama 40 tahun berpegang dengan riwayat yang banyak, sehingga mereka mendahulukannya dari riwayat yang dibilang sedikit karena adanya tambahan yakin di dalamnya. Hadits yang menyatakan bahwa Isa tinggal selama 40 tahun itulah hadits mutsbit (yang menyatakan secara tegas), tentu saja ini yang mesti didahulukan.”[4]

Dari sini pendapat yang lebih tepat adalah riwayat yang menyatakan bahwa setelah Isa turun ia akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun karena riwayat ini yang lebih banyak sebagaimana diisyaratkan tadi oleh As Safarini. Namun boleh jadi 40 tahun seakan-akan dirasakan begitu cepat seperti tujuh tahun.[5]

Misi Isa bin Maryam Lainnya, Memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj

Sebagaimana nanti dijelaskan tersendiri bahwa di antara misi Nabi Isa ‘alaihis salam ketika turun di muka bumi adalah memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj. Beliau bersama sahabatnya akan memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, kaum yang jumlahnya amat banyak dan terkenal amat rakus. Disebutkan dalam hadits Nawwas bin Sam’an yang amat panjang, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَيَبْعَثُ اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ. وَيُحْصَرُ نَبِىُّ اللَّهُ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِىُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللَّهُ عَلَيْهُمُ النَّغَفَ فِى رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِىُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِى الأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِىُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللَّهِ فَيُرْسِلُ اللَّهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ فَيَغْسِلُ الأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلأَرْضِ أَنْبِتِى ثَمَرَتَكِ وَرُدِّى بَرَكَتَكِ.

فَيَوْمَئِذٍ تَأْكُلُ الْعِصَابَةُ مِنَ الرُّمَّانَةِ وَيَسْتَظِلُّونَ بِقِحْفِهَا وَيُبَارَكُ فِى الرِّسْلِ حَتَّى أَنَّ اللِّقْحَةَ مِنَ الإِبِلِ لَتَكْفِى الْفِئَامَ مِنَ النَّاسِ وَاللِّقْحَةَ مِنَ الْبَقَرِ لَتَكْفِى الْقَبِيلَةَ مِنَ النَّاسِ وَاللِّقْحَةَ مِنَ الْغَنَمِ لَتَكْفِى الْفَخِذَ مِنَ النَّاسِ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ رِيحًا طَيِّبَةً فَتَأْخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ فَتَقْبِضُ رُوحَ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَكُلِّ مُسْلِمٍ وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ ».

“Allah mengirim Ya’juj dan Ma’juj, ‘Dari segala penjuru mereka datang dengan cepat.’ (Al Anbiyaa`: 96) Lalu yang terdepan melintasi danau Thabari dan minum kemudian yang belakang melintasi, mereka berkata: ‘Tadi disini ada airnya.’ nabi Allah Isa dan para sahabatnya dikepung hingga kepala kerbau milik salah seorang dari mereka lebih baik dari seratus dinar milik salah seorang dari kalian saat ini, lalu nabi Allah Isa dan para sahabatnya menginginkan Allah mengirimkan cacing di leher mereka lalu mereka mati seperti matinya satu jiwa, lalu ‘Isa dan para sahabatnya datang, tidak ada satu sejengkal tempat pun melainkan telah dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk darah mereka. Lalu Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah lalu Allah mengirim burung seperti leher unta. Burung itu membawa mereka dan melemparkan mereka seperti yang dikehendaki Allah, lalu Allah mengirim hujan kepada mereka, tidak ada rumah dari bulu atau rumah dari tanah yang menghalangi turunnya hujan, hujan itu membasahi bumi hingga dan meninggalkan genangan dimana-mana. Allah memberkahi kesuburannya hingga hingga sekelompok manusia cukup dengan unta perahan, satu kabilah cukup dengan sapi perahan dan beberapa kerabat mencukupkan diri dengan kambing perahan. Saat mereka seperti itu, tiba-tiba Allah mengirim angin sepoi-sepoi lalu mencabut nyawa setiap orang mu`min dan muslim di bawah ketiak mereka, dan orang-orang yang tersisa adalah manusia-manusia buruk, mereka melakukan hubungan badan secara tenang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah kiamat terjadi.” (HR. Muslim no. 2937)

Intinya, misi Isa bin Maryam ketika turun ke muka bumi sebagaimana diterangkan dalam berbagai hadits adalah:

(1) membunuh Dajjal,

(2) menghancurkan salib-salib,

(3) membunuh babi,

(4) menghapuskan jizyah atau upeti (cuma ada satu pilihan yaitu masuk Islam),

(5) menghancurkan agama selain Islam dan yang tersisa di muka bumi hanyalah Islam,

(6) memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, serta

(7) menjadi imam dan hakim yang adil dengan menegakkan syari’at Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Lima Hikmah Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman

Pertama: Sebagai bantahan bagi Yahudi yang mengklaim bahwa mereka telah membunuh Isa bin Marya. Sungguh Allah akan mengungkap kedustaan mereka. Isa nantinya yang akan membunuh mereka dan membunuh pemimpin mereka, yaitu Dajjal.

Kedua: Isa bin Maryam telah menemukan dalam Injil mengenai keutamaan umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallamsebagaimana disebutkan dalam firman Allah,

وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ

“Dan sifat-sifat mereka (para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya” (QS. Al Fath: 29). Dari sini, Nabi Isa memohon kepada Allah agar menjadi bagian dari mereka (para sahabat). Allah pun mengabulkan do’anya. Allah membiarkan beliau hidup hingga akhir zaman. Beliau pun akan menjadi pengikut Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika Dajjal muncul, beliau pun yang menumpasnya.

Ketiga:  Turunnya Isa dari langit semakin dekat dengan ajal beliau. Beliau pun akan dimakamkan di muka bumi. Oleh karena itu, ini menunjukkan bahwa tidak ada makhluk yang terbuat dari tanah yang mati di tempat lain selain bumi.

Keempat: Turunnya Nabi Isa juga adalah untuk membungkam Nashoro. Sungguh Allah akan membinasakan berbagai agama di masa Isa turun kecuali satu agama saja yang tersisa yaitu Islam. Isa pun akan menghancurkan salib-salib, membunuh babi dan menghapuskan jizyah (artinya tidak ada pilihan jizyah, yang ada hanyalah pilihan untuk masuk Islam).

Kelima: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

أَنَا أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، وَالأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلاَّتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى ، وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ

“Aku orang yang paling dekat dengan ‘Isa bin Maryam ‘alaihis salam di dunia dan akhirat, dan para Nabi adalah bersaudara (dari keturunan) satu ayah dengan ibu yang berbeda, sedangkan agama mereka satu” (HR. Bukhari no. 3443 dan Muslim no. 2365, dari Abu Hurairah). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang terspesial dan yang paling dekat dengan beliau. Isa bin Maryam sendiri telah memberi kabar gembira bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan datang setelah beliau. Beliau pun mengajak umatnya untuk membenarkan dan beriman terhadap hal itu. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ

“Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” (QS. Ash Shaff: 6)[6]

Segala puji bagi Allah, selesai sudah pembahasan kami tentang turunnya Isa di akhir zaman. Insya Allah pada kesempatan lainnya, kami akan melanjutkan dengan tanda kiamat besar lainnya, yaitu datangnya Dajjal.

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.


Posted : Aldiripani.com
Source : Rumaysho.com

Catatan Kaki :
[1] Syarh Shahih Muslim, 18/67.
[2] An Nihayah fil Fitan wal Malahim, Ibnu Katsir, 1/66, Mawqi’ Al Waroq.
[3] An Nihayah fil Fitan wal Malahim, 1/66.
[4] Lihat Lawami’ul Anwar Al Bahiyyah, 2/99. Dinukil dari Asyrotus Saa’ah, Asyrothus Saa’ah, ‘Abdullah bin Sulaiman Al Ghofili, hal. 155, Mawqi’ Al Islam.
[5] Lihat Asyrotus Saa’ah, 155.
[6] Lihat Asyrotus Saa’ah, 161-162.

Makanan Mukmin Menjelang Keluarnya Dajjal

Makanan Mukmin Menjelang Keluarnya Dajjal - Di dalam bukunya yang berjudul “Kisah Dajjal dan Turunnya Nabi Isa ‘alahissalam Untuk Membunuhnya”, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah menulis sebagai berikut:

“Asma’ berkata, “Akan tetapi mereka tidak mendapatkan apa-apa sehingga aku khawatir terkena musibah kelaparan, dan apa yang bisa dimakan oleh kaum mukmin pada waktu itu?” Jawab Nabi صلى الله عليه و سلم :

يَجْزِيهِمْ مَا يَجْزِي أَهْلَ السَّمَاءِ

“Allah سبحانه و تعالى mencukupkan kepada mereka dengan makanan yang diberikan kepada penduduk langit (Malaikat).” (HR. Ahmad No. 26298)

Asma’ berkata, “Wahai Nabi Allah, bahwasanya Malaikat tidak makan dan tidak minum.” Jawab Nabi صلى الله عليه و سلم :

“Akan tetapi mereka membaca tasbih dan mensucikan Allah سبحانه و تعالى , dan itulah makanan dan minuman kaum beriman saat itu, tasbih dan taqdis.” (HR. Abdul Razzaq, ath-Thayalisi, Ahmad, Ibnu Asakir. Ibnu Katsir berkata, “Isnad ini merupakan isnad yang tidak ada cacat (laa ba’sa bihi).” (“Kisah Dajjal”—Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani; Pustaka Imam Asy-Syafi’i; hlm. 94-95)



Yang dimaksud oleh Asma’ binti Yazid Al-Anshariyyah dengan “mereka tidak mendapatkan apa-apa sehingga aku khawatir terkena musibah kelaparan” ialah saat menjelang Ad-Dajjal keluar untuk menebar fitnah di tengah ummat manusia. Khususnya di dalam suatu hadits yang juga dijelaskan oleh Syaikh Al-Albani sebagai berikut:

“Sesungguhnya tiga tahun sebelum kemunculan Ad-Dajjal, di tahun pertama, langit menahan sepertiga air hujannya, bumi menahan sepertiga hasil tumbuhannya, dan di tahun kedua, langit menahan dua pertiga air hujannya, dan bumi juga menahan dua pertiga hasil tanamannya. Dan di tahun ketiga langit menahan seluruh yang ada padanya dan begitu pula bumi, sehingga binasalah setiap yang memiliki gigi pemamah dan kuku.” (“Kisah Dajjal”— Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani; Pustaka Imam Asy-Syafi’i; hlm. 92)

Jika Nabi صلى الله عليه و سلم menyatakan bahwa “sehingga binasalah setiap yang memiliki gigi pemamah dan kuku”, itu berarti setiap hewan yang memberikan protein utama bagi manusia menjadi punah. Seperti di antaranya ialah: kambing, domba, sapi, kerbau dan onta. Dan sebab itulah Asma’ menjadi khawatir apa yang bakal menjadi makanan kaum beriman di masa itu. Lalu Nabi صلى الله عليه و سلم menjelaskan bahwa makanan kaum mukmin di masa itu ialah makanan penghuni langit, yaitu para malaikat. Dalam hal ini berupa tasbih dan taqdis.

Masya Allah…! Nabi صلى الله عليه و سلم memberi tahu kita yang hidup di masa menjelang datangnya puncak fitnah, yakni Ad-Dajjal, bahwa jenis makanan orang beriman adalah semisal dengan makanan para malaikat. Bayangkan…! Betapa pentingnya kedudukan dan peranan dzikrullah di masa fitnah menjelang hadirnya Ad-Dajjal. Sedemikian pentingnya mengingat Allah سبحانه و تعالى (dzikrullah) sehingga jika dilakukan dengan baik dan benar, maka ia dapat menggantikan fungsi makanan, khususnya protein, yang pada masa itu menjadi barang langka jika tidak bisa dikatakan musnah sama sekali.

Maka saudaraku, alangkah pentingnya ummat Islam sejak sekarang sudah melatih diri dan keluarganya untuk melakukan dzikrullah yang berkualitas dan sebanyak mungkin. Baik dzikrullah yang formal, seperti sholat lima waktu yang hukumnya fardhu ‘ain, maupun dzikrullah yang non-formal seperti berbagai wirid yang dianjurkan oleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم . Pantas bilamana Allah سبحانه و تعالى menurunkan ayat khusus berisi perintah untuk dzikrullah sebanyak mungkin.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab [33] : 41-42)

Bila ummat Islam sudah membiasakan sejak dini berdzikir mengingat Allah سبحانه و تعالى sebanyak mungkin dan diiringi dengan kualitas pelaksanaan yang bermakna, niscaya perlahan tapi pasti kegiatan dzikrullah akan menjadi suatu kebutuhan bagi ruhani mukmin laksana makanan dan protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Jadi, sejak sekarang setiap mukmin perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas dzikrullah sebab kita tidak tahu kapan tiga tahun sulit menjelang keluarnya Ad-Dajjal datang. Lebih baik mempersiapkan diri dan keluarga sedini mungkin daripada terlambat.

Alhamdulillah, kita bersyukur Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم memberi tahu beberapa pesan khusus mengenai wirid yang berkaitan dengan fitnah Ad-Dajjal, seperti:

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ

“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama surah Al-Kahfi, ia terlindungi dari fitnah Dajjal.” (HR. Abu Dawud)

من قرأ سورة الكهف كما أنزلت كانت له نورا يوم القيامة من مقامه إلى مكة ومن قرأ عشر آيات من آخرها ثم خرج الدجال لم يضره

“Barangsiapa membaca surah Al-Kahfi sebagaimana diturunkan, maka baginya cahaya di hari Kiamat dari tempatnya hingga Mekkah, dan barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir surah Al-Kahfi lalu Ad-Dajjal keluar, maka Ad-Dajjal tidak akan dapat memudharatkannya.” (Dishahihkan oleh Al-Albani)

إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Jika salah seorang diantara kalian ber-tasyahud (dalam sholat), hendaklah meminta perlindungan kepada Allah سبحانه و تعالى dari empat perkara dan berdoa, “ALLAHUMMA INNI A’UUDZUBIKA MIN ‘ADZAABI JAHANNAMA WAMIN ‘ADZAABIL QABRI WAMIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT WAMIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAL (Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal).” (HR. Muslim No. 924)


Posted : Aldiripani.com
Source : Eramuslim.com

Pasukan Utama Dajjal adalah Kaum Yahudi

Pasukan Utama Dajjal adalah Kaum Yahudi - “Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal.” (HR Thabrani 20/212)

Bahkan di dalam hadits lain Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan bahwa segenap fitnah atau ujian yang bermunculan silih berganti di dunia ini adalah dalam rangka menyambut kemunculan puncak fitnah, yakni fitnah Dajjal.



Dari Sahabat Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Suatu ketika ihwal Dajjal disebutkan di hadapan Rasulullah s.a.w kemudian beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal), dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali untuk fitnah Dajjal.” (HR Ahmad 5/389)

Berdasarkan hadits di atas berarti situasi dan kondisi beberapa waktu menjelang munculnya Dajjal merupakan situasi dan kondisi yang sangat sarat fitnah. Saat itu sistem dunia tentunya penuh masalah karena sudah mencapai kematangan tahapan untuk menyambut kedatangan sang oknum biang masalah.

Dalam buknya, ”Dajjal-the Anti-Christ”, Ahmad Thompson berpendapat bahwa dunia yang kita jalani saat ini berupa sebuah Sistem Dajjal di mana segenap lini kehidupan tunduk kepada nilai-nilai Dajjal dan bertentangan secara diameteral dengan Sistem Kenabian yang berlandaskan nilai-nilai Rabbani. Ia kemudian menulis ”…kita akan saksikan bahwa pengambilalihan sedang berjalan lancar, nampaknya saat kemunculan si Dajjal sudah sangat dekat. Alasannya sangat sederhana: karena sistem-sistem dan para pengurusnya, yaitu sistem kafir, yaitu sistem Dajjal, telah memperoleh kekuasaan yang cukup di seluruh dunia, sehingga begitu si Dajjal dikenali dan diakui, Dajjal bisa langsung dinobatkan sebagai pimpinan yang dinanti-nanti.”

Mengingat bahwa Dajjal merupakan puncak fitnah berarti berbagai fitnah yang mendahului kemunculannya tentu berkaitan erat dengan pihak yang memang menanti atau menyambut kedatangannya. Dan siapakah pihak yang paling banyak menebar fitnah sepanjang sejarah? Perhatikanlah firman Allah subhaanahu wa ta’aala di bawah ini:

“Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.” (QS Al-Maaidah 64)

Ayat di atas berbicara mengenai bangsa Yahudi. Suatu bangsa yang digambarkan Allah suka menyalakan api peperangan. Mereka merupakan ”aktor intelektual” di balik berbagai peperangan besar dan kekacauan sepanjang zaman. Mereka merupakan biang provokasi di berbagai belahan bumi, baik di zaman dahulu maupun zaman moderen. Sebagaimana mereka pula pihak di belakang upaya pembunuhan banyak Nabiyullah ’alihimus salaam. Sebagian berhasil dan sebagiannya gagal. Di antara yang gagal adalah upaya pembunuhan Nabiyullah Isa Al-Masih ’alaihis salam dan Nabiyullah Muhammad shollallahu ’alaihi wa sallam.

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah, dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan, dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih. Mereka itu adalah orang-orang yang lenyap (pahala) amal-amalnya di dunia dan akhirat, dan mereka sekali-kali tidak memperoleh penolong.” (QS Ali Imran 21-22)

Catatan hitam sejarah kejahatan dan fasad kaum Yahudi menyebabkan mereka pantas menjadi pihak yang paling menanti dan menyambut kedatangan Dajjal. Sehingga wajarlah bilamana Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam menginformasikan kepada kita bahwa pada saat kemunculan Dajjal untuk menebar puncak fitnah dan kekacauan di muka bumi, maka kumpulan manusia yang akan menjadi pendukung utamanya ialah bangsa Yahudi. Bahkan mereka akan menjadi prajurit-prajurit utama pasukan Dajjal.

“Dajjal akan keluar dari kampung Yahudiyyah kota Ashbahan (Isfahan) bersama 70.000 orang Yahudi yang mengenakan topi.” (Ahmad 26/412)

Dan mengingat bahwa umat Islam merupakan pihak yang senantiasa berjuang menegakkan kebenaran (ma’ruf) dan mencegah kebatilan (munkar), maka pantas bilamana Rasulullah Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam mengisyaratkan bahwa kedua entitas ini akan berhadapan vis a vis. Satu pihak dipimpin oleh Al-Mahdi bersama Nabiyullah Isa Al-Masih ’alaihis salam dan satu pihak dipimpin oleh Dajjal. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa peristiwa berperangnya kedua pihak ahlul-haq versus ahlul-bathil ini menjadi salah satu syarat atau tanda penting sebelum tibanya hari Kiamat kelak.

Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: “Tidak akan terjadi Hari Kiamat sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi sampai Yahudi berlindung di balik batu & pohon lalu batu atau pohon itu berbicara “Hai Muslim, hai hamba Allah, ini ada Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia,” kecuali pohon Ghorqod sebab ia sungguh termasuk pohon orang Yahudi.” (Muslim 4/140)

Maka saudaraku, sudah tiba masanya kita umat Islam bersiap-siap menghadapi hari bertemunya dua pasukan tersebut. Hendaknya kita menyadari bahwa boleh jadi kemunculan puncak fitnah, yakni Dajjal, sudah sangat dekat. Di antara indikasinya Allah memberikan keleluasaan bagi kaum Yahudi, cikal bakal pasukan Dajjal, untuk merajalela di muka bumi dewasa ini.

Belum pernah Allah izinkan mereka selama berpuluh abad memiliki tatanan negara kecuali belakangan ini. Belum pernah dunia mengalami penetrasi bahkan penaklukan oleh Yahudi sedahsyat seperti di zaman kita sekarang ini. Maka pantaskah bila sebagian umat Islam bangga, merasa tidak bersalah, berkawan, bahkan menjadikan kaum Yahudi sebagai pimpinan atas diri mereka? Yahudi sengaja mengaburkan isu sebenarnya soal Dajjal dari pemahaman umat Islam.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: “Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar.” (HR Ahmad 34/3)

Posted : Aldiripani.com

Source : Lampuislam.id

Perang Akhir Zaman

Perang Akhir Zaman - Pada tulisan kali ini, kita akan membahas salah satu tanda hari kiamat yaitu Al-Malhamah. Al-Malhamah adalah serangkaian perang yang berlarut larut. Orang-orang sering menyebut perang ini sebagai perang Armageddon. Sebuah konflik yang berlangsung selama bertahun-tahun. Al-Malhamah adalah perang yang meliputi seluruh dunia. Al-Malhamah terdiri dari perang-perang kecil. Dan Rasulullah SAW bersabda, bahwa Al-Malhamah adalah perang antara umat muslim dan kaum Romawi.


Siapakah yang dimaksud dengan kaum Romawi? Pada masa Rasulullah S.A.W., kata "Romawi" mengacu pada suatu bangsa. Romawi adalah orang-orang Eropa pada masa itu. Oleh karena itu, nama "Romawi" merupakan Eropa dan para sekutunya (Amerika utara dan Australia). Rasulullah SAW bersabda bahwa akan ada konflik berkepanjangan antara umat muslim dan "Romawi" yang disebut dengan Al-Malhamah. Dan dalam rangkaian peperangan tersebut, akan muncul Imam Mahdi, Isa bin Maryam AS akan turun dari langit, serta Dajjal akan muncul di dunia ini.

Dan subhanallah, akhir-akhir ini terlihat Kaum barat sedang mengatur diri untuk memainkan peran dan bersiap untuk menyambut datangnya Al-Malhamah, selagi umat muslim sedang tertidur dan di bohongi oleh semua dialog tentang kedamaian.

Kaum Eropa menerima Keristenan yang rusak. Jadi kaum Eropa tidak pernah mempercayai Agama nabi Isa AS yang sebenarnya. Mereka mengikuti kaum pagan dan mengikuti versi Kekristenan yang salah, yang berarti kaum Eropa telah lama sekali hidup dalam kegelapan. Jauh dari cahaya Allah, tidak seperti umat Kristen Timur yang pada saat itu menjadi pengikut nabi Isa AS yang sejati.

Dan itulah keadaan umat Kristen Arab dan keadaan umat Kristen Timur. Mereka sangat rukun,
meskipun mereka telah mengenalkan konsep Trinitas dan segala bentuk kesesatannya pada kepercayaan mereka.

Tetapi kaum Eropa telah merencanakan untuk mengubah agama Kristen dan mereka mendapat penghargaan. Agama mereka adalah agama yang paling banyak menumpahkan darah dalam sejarah umat manusia. Dan berbicara mengenai fakta, berapa banyak umat islam yang dibunuh demi nama Kekristenan selama perang salib? Ada sekitar jutaan orang yang kehilangan nyawa karena perang agama di antara orang-orang Eropa.

Kemudian orang orang Eropa berhasil melakukan genosida. Mereka membantai masyarakat di Amerika utara, Amerika selatan, dan Australia. Orang orang Aborigin dan penduduk asli Amerika yang kini tersisa merupakan kaum minoritas.

Jadi mereka golongan yang mengikuti langkah langkah setan. Setan mencari orang-orang yang terbaik untuk membantu pekerjaan mereka dalam memerangi Islam.

Rasulullah S.A.W. dalam hadist menyebutkan bahwa ini adalah rangkaian dari perang yang berlarut larut, yang akan dimulai ketika umat muslim sedang dalam keadaan sangat lemah, hingga pada akhirnya umat muslim akan memimpin dunia. Dan ini akan menjadi masa fitan (carut marut) terbesar, tetapi juga akan menjadi masa penuh berkah, karena saat itulah Imam Mahdi dan nabi Isa akan muncul. Dan saat itu Dajjal juga datang.

Dan Dalam hadist Sahih Muslim, Rasulullah SAW bersabda : "Romawi" akan menyerangmu hingga mereka berkemah di Al-A’maq, di Syam." Jadi pasukan dari Madinah akan menghadang mereka dan Rasulullah SAW bersabda : "mereka adalah umat yang terbaik pada saat itu." Kemudian "Romawi" meminta umat muslim untuk menyerahkan orang-orang Romawi yang menjadi muallaf. Tetapi umat muslim tidak mau menyerahkan mereka, karena orang-orang Romawi yang muallaf itu sudah menjadi saudara kita dalam Islam.

Akhirnya mereka berperang, sepertiga dari pasukan umat muslim lari ketakutan. Rasulullah SAW bersabda:

“Allah tidak akan pernah menerima taubat mereka. Sepertiga pasukan lagi akan terbunuh dan mereka adalah syuhada terbaik di mata Allah, dan sepertiga terakhir akan memperoleh kemenangan. Golongan sepertiga yang akan menang ini, tidak ada fitnah yang akan merubah mereka, dan mereka akan terus menaklukkan Konstantinopel.”

Konstantinopel adalah Istanbul. Sehingga ada 2 kali penaklukkan Istanbul. Penaklukkan pertama terjadi pada masa Muhammad Al-Fatih. Dan nanti akan ada penaklukkan kedua. Dengan kata lain, seluruh wilayah Islam akan jatuh kepada "Romawi" sampai ke Syam. Lalu umat muslim menaklukkan Konstantinopel dan ketika mereka membagi rampasan perang, mereka akan mendengar sebuah suara yang mengatakan bahwa Messiah palsu telah datang, jadi mereka segera kembali ke Syam untuk membuktikan kebenaran kabar itu. Tetapi kemudian Isa bin Maryan A.S. akan turun dan pada saat itulah Dajjal akan muncul. Kemudian Nabi Isa akan membunuhnya. (Kitab Sahih Muslim 41,hadis nomor 6924. Kekacauan dan tanda tanda kiamat, bab : Tentang Penaklukkan Konstantinopel dan Kemunculan Dajjal serta Turunnya Isa bin Maryam A.S.)

Ada hadist lainnya yang juga menceritakan demikian, dimana Rasulullah S.A.W. bersabda:

“Akan tiba waktunya ketika Iraq akan diserang dan dikepung, sedangkan mereka tidak mengizinkan makanan ataupun uang masuk ke dalamnya (ke dalam Iraq).”

Lalu para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW tentang siapa yang akan menyerang Iraq. Rasulullah SAW menjawab Al-Ajam yang akan menyerangnya. Al-Ajam mengacu kepada orang-orang non-Muslim dan juga non-Arab. Ini berarti sebuah embargo yang akan muncul karena orang-orang non-Arab. Dan Rasulullah S.A.W. bersabda:

“Dan kemudian Ash-Syam (Syria, Yordan, Palestina, dan Lebanon. Jantung Ash-Syam adalah Jerussalem, Palestina) akan dikepung yang menyebabkan makanan dan uang tidak bisa masuk ke dalamnya. Dan akan ada khalifah dari umatku yang akan mengeluarkan uangnya tanpa menghitung-hitungnya." Lalu para sahabat bertanya tentang siapa yang akan mengepung mereka? Dan Rasulullah S.A.W. bersabda: Ar- Ruum (Romawi).

Mengapa saya menyebutkan hadis ini ketika merujuk pada Ar-Ruum? Pertama-tama, Iraq pernah diembargo. Dan embargo itu ditetapkan PBB. Tetapi kemudian Rasulullah S.A.W. bersabda: “Penyerangan lainnya akan terjadi di Ash-Syam yang dilakukan oleh Romawi." Ada beberapa ulama yang berpendapat kejadian di Iraq merupakan permulaan dari Al-Malhamah Karena dia dimulai dari embargo Iraq, dan kemudian bergerak ke Ash-Syam, dan lanjut kepada rangkaian pertempuran yang disebut “Al-Malhamah.”

Meski begitu, apa yang terjadi di Iraq, Palestina, Syria, Myanmar, dan Bangladesh seharusnya menjadi perhatian bagi seluruh umat Muslim. Ini adalah masa sulit umat Islam. Setiap generasi pasti melewati bencana, tetapi terkadang kalian hanya sebagai penonton dan orang lain yang memainkan perannya. Buyut kita menyaksikan perang dunia pertama, tetapi mereka bukanlah pemain kunci. Mereka duduk di kursi penonton dan menyaksikan perang dunia berlangsung. Dan kemudian perang dunia kedua terjadi. Umat muslim pada waktu itu tidak terlibat langsung dengan perang itu. Tapi sekarang kita memasuki babak di mana umat muslim adalah pemain kunci. Sekarang mereka berdiri di baris depan.

Oleh karena itu, apapun kejadian yang terjadi di masa depan akan mempengaruhi kita secara langsung. Dan pusat dari semua kejadian adalah tanah umat Muslim.

Pada tahun 1960-an, sangat jarang ada berita tentang umat Muslim. Tapi sekarang, mereka sering menjelek-jelekkan umat Islam lewat berita. Jadi kalian sekarang adalah pusat dari peristiwa. Sekarang umat muslim menuju pada babak yang paling kritis dalam sejarah. Sebuah babak yang akan membawa kita ke zaman keemasan umat muslim yang kedua. Tentunya kalian pasti ingin menjadi kontributor bagi Islam dan bukan duduk di tempat penonton.

Mengapa begitu? Yang membuat sahabat Rasulullah S.A.W. jadi istimewa adalah merekalah yang membangun Islam. Para Tabi'in datang dan segalanya telah siap untuk mereka. Sehingga para At-Tabi'in mampu mendedikasikan hidup mereka untuk belajar dan mengajar. Tapi para sahabat Rasulullah tidak mempunyai kemewahan itu. Sahabat Rasulullah berperang, mereka terus-menerus menemui kesukaran dalam menegakkan Islam. Mereka adalah kaum minoritas yang melawan arus, sehingga para Tabi'in tinggal menikmati hasilnya. Para sahabat Rasulullah melawan seluruh dunia, bahkan sebagian dari mereka takut untuk keluar rumah selama perang Khandaq.

Tapi apa yang telah dibangun oleh para sahabat Rasulullah telah dibongkar, jadi ada kesempatan bagi generasi lainnya untuk membangunnya kembali. Dengan begitu kalian memiliki kesempatan untuk menjadi generasi yang paling mirip seperti para sahabat R.A.

Rasulullah SAW bersabda dalam musnad Imam Ahmad Yang berbunyi :

”Pasukan sebanyak dua belas ribu orang akan berangkat dari Adn-Abyan di Yaman. mereka adalah orang-orang yang terbaik, di antara aku dan kalian."
(hadis #(1/333) & at-Tabarani al-Mu’jamal Kabir(11029))

Jadi setelah berabad-abad masa Islam, mereka akan menjadi yang terbaik kedua setelah para sahabat R.A. Sehingga kalian bisa melihat bahwa generasi ini akan menjadi generasi yang istimewa. Mereka akan menjadi umat yang terbaik, karena Rasulullah S.A.W. bersabda:

“Umatku seperti hujan, kamu tidak akan tahu di mana sekumpulan besar dari mereka berada, apakah ada di awal atau di akhir.”
(sanad imam Ahmad (3/130),dan imam Tirmidhi (no.2873), imam Ahmad (4/319))

Inilah umat yang dimulai dari Muhammad S.A.W. dan di akhiri dengan Isa A.S. Jadi kalian berkesempatan untuk berpartisipasi dan juga siapkan anak-anak kalian. Jika kalian atau generasi setelah kalian akan menjadi bagian dari tahun-tahun keemasan Islam, maka kalian harus terlibat di dalamnya. Kalian tidak ingin berada di kursi penonton. Oleh karena itu sangat penting bagi umat Muslim zaman sekarang, khususnya bagi para pemuda, untuk menyiapkan diri demi masa depan. Bersiaplah untuk pengorbanan apapun yang diminta Allah.

Ini adalah era yang unik, dan generasi ini atau generasi sesudahnya yang akan berpartisipasi dalam peristiwa besar ini. Akan ada banyak ‘Ajr (ganjaran dari Allah) bagi siapapun yang menyerahkan jiwa dan raganya. Pikirkan tentang betapa menyesalnya para sahabat Rasulullah yang terlambat menjadi muslim dan mereka tidak bergabung lebih awal. Mereka berharap mereka menjadi muslim jauh-jauh hari sebelumnya.

Dan yang kalian butuhkan pada hari hari itu adalah 2 elemen:

Elemen pertama adalah ketabahan. Kalian harus tegar seperti gunung. Iman kalian harus kuat dengan akar yang menghujam dalam. Karena fitan sangat besar setimpal dengan ganjarannya yang juga besar. Ini seperti dalam bisnis. Bisnis yang sangat menguntungkan biasanya adalah bisnis yang sangat berisiko. Jadi ada peluang untuk menghasilkan banyak uang, tetapi di satu sisi juga ada kesempatan kehilangan banyak uang. Jadi jika kalian bisa menghasilkan banyak ‘Ajr tetapi kalian membuat sebuah kesalahan, bisa jadi kesalahan tersebut berakibat fatal.

Elemen kedua adalah tadzkiyah (keinginan untuk berkorban). Kalian harus siap untuk mengorbankan apapun, bisa jadi nyawa kalian, waktu kalian, uang kalian, keluarga kalian. Kalian tidak tahu apa yang akan terjadi karena pada masa itu karena ada orang yang beriman di pagi hari namun menjadi kafir di malam hari.

Jadi jangan berpangku tangan. Kalian harus mempunyai kemauan untuk mengorbankan apapun yang Allah inginkan dari kalian. Pikirkan diri kalian sebagai pekerja yang ikhlas karena Allah. Kalian melakukan pekerjaan dan serahkan hasilnya pada Allah.

Jadi yang akan kalian butuhkan pada hari itu adalah cahaya untuk menuntun kalian dalam kegelapan.

Rasulullah S.A.W. bersabda:

“Perang yang yang sengit dan dahsyat.”
(Kitab Al-Fitan wa Al-Malahim, Sunan Abu Daud, buku 35: nomor 4246).

Rasulullah S.A.W. menggambarkan fitan sebagai sisi gelap dari malam. Jadi fitan sangat gelap sampai-sampai kalian tidak bisa melihatnya. Bagaimana kalian bisa berjalan menelusurinya? Kalian harus memiliki cahaya hati untuk menuntun kalian. Dan cahaya hati dibangun oleh iman mulai dari sekarang, karena akan ada banyak tipu muslihat, itulah yang disebut fitnah. Ketika fitnah datang, maka semuanya akan sangat gelap. Ketika ia telah hilang, maka semuanya menjadi jelas kembali.

Sekarang kita berbicara tentang persiapan menghadapi fitnah. Saya beri contoh, berpuasa. Kalian harus sahur sebelum subuh dan ketika muadzin mengumandangkan adzan, maka selesai sudah. Pada masa fitan ini, jika kalian belum memiliki iman, maka kalian tidak bisa membangunnya saat itu. Sudah terlambat untuk menumbuhkannya saat itu. Jadi santap sahurmu sekarang, jangan tunggu sampai besok.

Tanda berikutnya yang berkaitan dengan Al-Malhamah adalah qitaluul yahud, pertempuran antara umat Muslim melawan para yahudi yang merupakan pendirian negara Israel. Rasulullah S.A.W. bersabda:

“Yaitu, kamu akan berperang dengan al-Yahud. Kamu akan datang dari sisi timur sungai Yordania dan mereka akan datang dari sisi barat sungai Yordania.”
(al-Haythami Majma’ al-Zawa’id Vol.7,& Ibn Hajar al=Asqalani)

Dan hadist ini sulit dipahami para sahabat karena al-Yahud tidak setangguh sekarang pada waktu itu, ditambah umat Muslim tidak berada di sisi timur sungai Yordania pada saat itu. Perawi hadist ini mengatakan: "Dan saya bahkan tidak tahu di mana sungai Yordania berada.”

Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa "Disinilah kamu akan bertempur." Dan itulah kabar baiknya, yang berarti Insya Allah Israel tidak akan meluas melebihi sekarang. Berarti batasnya pada hari ini adalah batas terjauh yang akan didapat Israel karena sekarang sudah mencapai sungai Yordania, dan itu yang akan menjadi garis pertempuran. Dan hasil perang ini adalah An-Nasril Mu’miniin (pertolongan bagi umat muslim). Orang-orang beriman akan menang. Dan alam pun akan ikut berpartisipasi dalam pertempuran ini. Bebatuan dan pepohonan akan berkata pada umat Muslim “Di belakangku ada seorang Yahudi, cepat kemari dan bunuhlah dia.” Bebatuan dan pohon pun mengetahui bahwa kalian adalah muslim. Mereka mendeteksi keimanan umat muslim, oleh karena itu sebagian pertempuran yang berperang di bawah panji selain Laa ilaaha illallaah tidaklah berguna. Dan itulah identitas kalian sebagai muslim. Itulah ketika umat Muslim akan menang.


Posted : Aldiripani.com
Source : Lampuislam.id

Tanda Kemunculan Dajjal dan Danau Tiberias

Tanda Kemunculan Dajjal dan Danau Tiberias - Danau Tiberias adalah danau air tawar yang terletak di antara bagian bawah Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah dan Dataran timur kota Galilea Palestina. Garis pantainya membentang sepanjang 53 km dengan luas 166 km2. Bagian terdalam dari danau ini mencapai kedalaman 46 M. Danau ini secara geografis terletak di wilayah Palestina dan Suriah, tetapi secara politis saat ini dikuasai oleh penjajah zionis Israel. Danau yang terletak pada posisi 213 di bawah permukaan laut ini terhitung sebagai danau air tawar terendah di dunia, dan danau kedua terendah secaa umum setelah danau Laut Mati yang berasa asin. Danau Tiberias merupakan sumber pasokan utama kebutuhan air bersih Penduduk Palestina dan penjajah Israel. Selain itu Danau ini merupakan lokasi penting bagi pemeluk Semua agama samawi.

Orang-orang Yahudi mernbangun permukiman mereka di tepi Danau Tiberias, juga resort dan penginapan bagi petinggi militer Israel, mengingat posisinya yang berdekatan dengan perbatasan Palestina dan Suriah, sebagai antisipasi penyusupan pihak-pihak yang tidak mereka kehendaki, Wilayah ini pun menjadi kawasan wisata elit bagi militer dan pemerintah Israel. Mereka melengkapi kawasan ini dengan berbagai properti layaknya daerah tujuan wisata ala Eropa yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas maksiat dan bersenang-senang, sehingga terkenal sebagai tempat berselingkuh para prajurit dan pejabat militer Israel, demikian juga dengan sebagian politisi dan tokoh-tokoh mereka. Demikian sepintas tentang danau Tiberias saat ini.

Adapun keterkaitannya dengan kemunculan Dajjal, sebagaimana yang telah diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa turunnya permukaan air danau ini menjadi salah satu tanda-tanda kedatangan Dajjal. Saat ini permukaan air Danau Tiberias telah mengalami penyusutan. Ini tentu menjadi musibah bagi kita semua, karena masa kemunculan Dajjal semakin dekat, sedangkan kedatangannya itu akan membawa fitnah yang besar bagi umat Islam di mana saja mereka berada; sebagian besar manusia terkena fitnah tersebut. Sang Dajjal, saat kemunculannya, mengaku sebagai Tuhan, mengaku sebagai yang memiliki surga dan neraka. Dalam keterangan tentang Dajjal dinyatakan bahwa kaum wanita adalah yang terbanyak mendatanginya sehingga para laki-laki pulang menemui ibu, putri, saudari, dan bibi mereka, mengikat mereka dengan kuat, karena takut wanita-wanita itu keluar menemui Dajjal. Oleh karena itu Rasulullah shallallahun ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hal yang paling saya takutkan akan menimpa kalian adalah al-Masih ad-Dajjal.”



Agar lebih jelas apa dan mengapa dengan sosok Dajjal ini, berikut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari riwayat Fatimah bind Qais radhiyallahu ‘anha. Dalam riwayat tersebut dinyatakan bahwa dia berkata, “Saya mendengar juru panggil Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru: Shalat Jama’ah! Shalat jama’ah” (panggilan seperti ini biasanya hanya pada waktu shalat atau apabila ada sesuatu yang sangat penting). Fatimah binti Qais melanjutkan, “Maka saya pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan saya berada pada shaf pertama para wanita. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah selesai beliau duduk di atas mimbar.

Beliau tertawa kemudian berkata,’Hendaklah masing-masing tetap di tempat! Tahukah Anda semua mengapa saya kumpulkan?’

Para Shahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu:

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Bukan karena suatu kabar gembira, bukan pula karena suatu ancaman, tetapi karena Tamim ad-Dari tadinya seorang pemeluk Nasrani lalu dia datang menyatakan keIslamannya dan menceritakan kepada saya kejadian yang sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian semua tentang al-Masih ad-Dajjal. Dia menceritakan kepada saya bahwa dia berlayar dengan tiga puluh orang dari Lakhm dan Juzam, lalu ombak besar membuat mereka terombang ambing di lautan sebulan lamanya hingga akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau di arah timur matahari. Mereka pun turun dan duduk beristirahat dekat kapal mereka lalu memasuki pulau tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan makhluk melata yang dipenuhi bulu. Saking banyaknya bulunya mereka tidak tahu mana bagian depan dan bagian belakangnya. Mereka berkata, Makhluk apakah Engkau ini?’

Makhluk itu berkata, Aku adalah Jassasah (Pengintai).’

Mereka bertanya, Apa itu Jassasah?’

Makhluk tu menjawab, ‘Pergilah kalian menemui laki-laki yang ada digedung besar sana, dia sangat ingin mendengar berita dari kalian.’

Tamim berkata, ‘Ketika dia menyebut nama seorang laki-laki, kami takut bahwa makhluk itu adalah setan. Maka kami pun bergegas pergi sampai kami menemukan bangunan besar itu lalu masuk ke dalamnya. Disana ada seorang manusia yang paling besar dan paling kuat yang pernah kami lihat. Kedua tangannya terbelenggu ke lehernya diantara kedua lutut dan sikunya. Kami berkata, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah engkau ini?’

Dia menjawab, kalian mampu menemukanku, beritahu saya siapa kalian ini!’

Mereka (Tamim dan rombongan) menjawab, ‘Kami adalah orang-orang Arab, kami naik kapal laut, tiba-tiba ombak pasang dan kami pun terombang-ambing selama satu bulan sampai akhirnya terdampar di pulau Anda ini. Kami pun merapat dan memasukinya. Tiba-tiba kami bertemu  dengan makhluk melata yang berbulu sangat lebat sehingga sulit mengetahui mana depan dan mana bagian belakangnya. Kami berkata kepadanya, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah kau ini?’

Dia menjawab, Aku adalah jassasah (Pengintai).’

Kami pun berkata, Apakah jassasah itu?’

Dia berkata, ‘Pergilah temui laki-laki yang ada di bangunan besar itu karena dia sangat ingin mendengarkan berita dari kalian!’

Maka kami pun bergegas menemuimu, dan merasa takut dengan makhluk itu dan menyangka dia adalah setan.

Laki-laki besar itu berkata, ‘Beritahukan kepada saya tentang kebun kurma Baisan!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Tentang pohon-pohon kurmanya, apakah masih berbuah?’ Kami berkata, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Ketahuilah karma-karma itu hampir tidak lagi berbuah.

Beritakan kepadaku tentang danau Tiberias!’ Kami pun berkata, ‘Tenting apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah di sana ada airnya?’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya, ‘Dia berkata, ‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis.

Beritahu saga tentang sumber air Zagar!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah masih banyak airnya? Apakah penduduk sekitarnya memanfaatkan airnya untuk bercocok tanam?’ Kami menjawab, ‘Ya, airnya banyak, penduduk sekitar memanfaatkannya untuk bercocok tanam.’

Dia berkata, ‘Beritakan kepada saya tentang Nabi kaum yang ummi, apa yang telah dilakukannya?’ Mereka menjawab, ‘Dia telah muncul di Mekkah dan tinggal di Yasrib,’ Dia berkata, Apakah orang-orang Arab memerangi mereka?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Dia berkata, Apa yang dilakukannya kepada mereka?’ Maka kami pun memberitahurnya bahwa telah tampak para pengikutnya dari kalangan orang-orang Arab, mereka mematuhinya. Dia berkata, ‘Itu sudah terjadi?’ Kami menjawab, ‘Ya,’ Dia berkata, jika demikian maka yang terbaik bagi kalian ialah mematuhinya. Aku beritahukan kepada kalian siapa sesungguhnya aku ini. Aku adalah al-Masih, hampir datang waktunya aku diizinkan keluar, lalu akan berjalan mengelilingi bumi, tidak satu kampung pun yang tidak kusinggahi dalam waktu empat puluh malam kecuali Mekkah dan Taibah karena keduanya diharamkan atasku. Setiap kali aku berusaha untuk memasuki salah satu dari keduanya aku akan dihadang oleh Malaikat yang memegang pedang mengusir saya menjauhi kedua kota itu. Setiap celah kota itu dijaga oleh para malaikat.”‘

Fatimah binti Qais (perawi hadits) berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghentakkan tongkat beliau ke mimbar dan berkata, ‘Inilah Taibah, inilah Taibah (maksud beliau Madinah). Bukankah saya pernah menyampaikannya hal seperti ini kepada kalian?’ Para hadirin menjawab, ‘Benar,’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, ‘Sesungguhnya apa yang disampaikan oleh Tamim membuatku kagum karena sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian tentang Dajjal, Madinah dan Mekkah. Dia berada di laut Syam atau laut Yaman; bukan, tetapi dia ada di timur, dia ada di timur, dia ada di timur!’ Beliau pun memberi isyarat dengan tangannya ke arah timur. Fatimah melanjutkan, “Maka saya pun menghafalnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Dengan demikian tidak asing lagi bagi kita semua bahwa turunnya permukaan air Danau Tiberias merupakan salah satu pertanda semakin dekatnya kemunculan Dajjal. Zionis Israel saat ini dilanda kecemasan yang tinggi karena debit air Danau berkurang secara signifikan, karena hal ini berpengaruh besar terhadap sektor pertanian bahkan masa depan mereka di bumi penjajahan. Semenjak tahun 2004 pemerintahan zionis membuat garis merah dan garis hitam untuk mengontrol debit air Danau. Sungguh mengejutkan, semenjak tahun 2004 permukaan Danau mengalami penyusutan setinggi 16 M. Terakhir Menteri Pertanian Zionis menyatakan secara terbuka melalui kantor berita mereka bahwa debit air danau Tiberias mengalami penyusutan yang mengkhawatirkan. Berita ini tentunya tidak saja menjadi ancaman bagi rezim Zionis tetapi juga bagi kita umat Islam, karena penurunan permukaan air danau Tiberias adalah salah satu tanda dekatnya waktu kemunculan Dajjal.

Tiberias 04

Saya teringat bahwa Syekh Bin Baz rahimahullah sebelum beliau wafat, ketika mendengar berita turunnya permukaan air danau Tiberias, beliau menangis dan berkata, “Inilah zaman kemunculan Dajjal.”

Untuk melengkapi tulisan ini, bersama ini kami lampirkan foto-foto yang menguatkan informasi tentang sudah dekatnya masa kemunculan Dajjal. Kesimpulan ini berdasarkan hadirs yang memberitakan akan menyusutnya debit air danau Tiberias empat belas abad yang lalu dan sekaligus juga memberitakan perihal kemunculan al-Masih ad-Dajjal.



Silahkan bandingkan antara pasangan-pasangan gambar yang kami tampilkan, yang mana salah satunya menunjukkan kondisi Danau dengan debit air masih tinggi dan berikutnya kondisi air Danau saat ini.

Posted : Aldiripani.com
Source : Lampuislam.id

Mengenal Sosok Dajjal

Mengenal Sosok Dajjal - Dajal (bahasa Arab: الدّجّال ad-Dajjāl) adalah seorang tokoh dalam eskatologi Islam yang akan muncul menjelang kiamat. Dajal dikatakan kafir dan jahat, pembawa fitnah (ujian) terbesar dan tidak ada ujian yang terbesar selain itu. Kemudian para nabi sebelum Nabi Muhammad telah pula menjelaskan tentang Dajal kepada umatnya, hanya tidak sedetail penjelasan Nabi Muhammad, seperti Dajal adalah seorang yang pecak (buta) disalah satu matanya. 


Etimologi

Lafazh ad-Dajjal diambil dari perkataan orang Arab (دَجَلَ الْبَعِيْرَ), maknanya adalah dicat dengan tertutupi dan menutupi dengannya. Makna asal dari kata (الدَّجَلُ) ad-Dajalu adalah mencampuradukkan, dikatakan “دَجَلَ إِذَا لَبِسَ وَمَوَّهَ” maknanya adalah merancukan dan mengaduk-aduk.
Jadi, Dajjal adalah orang yang merancukan, pendusta dan yang diberikan sesuatu yang luar biasa. Kata tersebut termasuk bentuk mubaalaghah (melebihkan) dengan wazan (فَعَّالٌ), jadi maknanya adalah banyaknya kebohongan juga kerancuan darinya. Bentuk jamaknya (دَجَّالُوْنَ), sementara Imam Malik menjamakkannya dengan kata (دَجَاجَلَةُ), dan termasuk jama’ taksir.

Kemudian kata Dajjal menjadi kosa kata Arab yang lazim digunakan untuk istilah "nabi palsu". Namun istilah Ad-Dajjal, merujuk pada sosok "Penyamar" atau "Pembohong" yang muncul menjelang kiamat. Istilahnya adalah Al-Masih Ad-Dajjal (Bahasa Arab untuk "Al Masih Palsu") adalah terjemahan dari istilah Syria Meshiha Deghala yang telah menjadi kosa kata umum dari Timur Tengah selama lebih dari 400 tahun sebelum Al-Quran diturunkan. Penjelasan ini telah disampaikan oleh Muhammad tentang akan adanya kedatangan Dajal dan para nabi sebelum Muhammad telah mengingatkan kepada kaumnya akan kedatangannya.

Genealogi

Dajal menurut keyakinan para Salafus shalih adalah seorang anak Adam, ia bukan dari golongan jin, dan bukan pula keturunan dari perpaduan manusia dan jin. Dua ulama kontemporer berkata bahwa Dajal adalah bani Adam, dia butuh makan, minum dan lainnya, oleh karena itu ia akan dan bisa dibunuh oleh Nabi Isa. Keluarga Dajjal, ayah, ibu, kakek dan nenek moyangnya adalah penyembah berhala. Mereka keturunan Yahudza, yang telah menikah selama 30 tahun tetapi belum dikaruniai seorang anak. Dajal dikisahkan tidak memiliki keturunan atau mandul.

Ia dilahirkan di negeri Samirah, sebuah negeri kecil di Palestina, yang kemudian hari menjadi kota besar pada masa Nabi Daud dan setelahnya.

Ciri Fisik

Menurut hadits Dajal memiliki ciri fisik seperti cacat pada mata kirinya, memiliki rambut keriting dan lebat. Sedangkan pendapat lain mengatakan mata kanannya yang buta. Ia memiliki perawakan pendek, berkaki bengkok, rambutnya keriting, buta sebelah matanya.

Tertulis diantara dua mata Dajal ك ف ر (Kaf-Fa-Ra artinya kafir) yang bisa dibaca oleh orang buta aksara. Periwayat hadist lain mengatakan, ia terlihat masih muda, berbadan besar, agak kemerah-merahan. Ia seorang pemuda posturnya gemuk, kulitnya kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak’ (tak bersinar), wajah Dajal serupa dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy dari Khuza’ah yang hidup di zaman Jahiliyah).

Pada saat itu pula, diantara Muhammad dan para sahabatnya, ada seseorang yang bernama Ibnu Shayyad, ia memiliki semua ciri khas Dajal. Umar bin Khattab pun bersumpah disamping Nabi Muhammad bahwa Ibnu Shayyad adalah Dajal, tetapi Nabi Muhammad tidak menjawab apapun dikarenakan ia tidak mendapatkan wahyu mengenai hal tersebut. Karena itulah Nabi Muhammad tidak menyatakan secara pasti bahwa dia adalah Dajal atau yang lainnya, dan karena itu pula ia berkata kepada ‘Umar, bahwa jika Ibnu Shayyad benar Dajal, maka 'Umar tidak akan pernah bisa membunuhnya.

Sebagian sahabat sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh ‘Umar, dan bersumpah bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajal, sebagaimana diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, Ibnu ‘Umar, dan Abu Dzarr.

Kemudian Ibnu Shayyad mendengar apa yang telah dibicarakan orang-orang mengenainya, lalu dia merasa sangat terluka karenanya. Kemudian ia membela diri bahwa dia bukanlah Dajal, dan berhujjah bahwa yang dikabarkan oleh nabi tentang sifat-sifat Dajal tidak sesuai dengan keadaannya. Ibnu Shayyad mengaku bahwa ia seorang Muslim sedangkan Dajal adalah kafir, ia memiliki keturunan, sedangkan Dajal mandul, ia bisa memasuki kota Makkah dan Madinah, sedangkan Dajal tidak bisa.

Lokasi

Menurut kisah dari Tamim ad-Dari seorang pendeta Nasrani yang sudah memeluk Islam dan menjadi sahabat nabi. Ia bercerita tentang pengalamannya tentang pelayarannya bersama tiga puluh orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam, kemudian mereka terdampar disebuah pulau. Di pulau tersebut mereka bertemu dengan makhluk berbulu lebat yang bisa berbicara, makhluk tersebut mengaku bernama al-Jassasah. Kemudian al-Jassasah itu memerintahkan Tamim beserta rombongan, untuk memasuki sebuah biara yang didalamnya ada seseorang bertubuh sangat tegap dan besar, kedua tanganya di belenggu ke kuduknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya di rantai dengan besi.

Pulau tersebut dikatakan dia berada di laut Syam (laut Arab), kemudian Nabi Muhammad menjelaskan kepada para sahabatnya lebih detail lagi bahwa Dajal akan muncul dari sebelah timur.

Kemunculan

Keluarnya Dajal merupakan tanda kiamat besar akan segara tiba, yang dimulai pada saat kaum muslimin sedang memiliki kekuatan besar dan keluarnya dia adalah untuk mengalahkan kekuatan tersebut. Sebelum Dajal keluar, manusia diuji dahulu dengan kemarau dan kelaparan, serta tidak turunnya hujan dan musnahnya pepohonan selama tiga tahun berturut-turut, hewan ternak pun menjadi mati.

Menurut penjelasan hadits bahwa Dajal akan muncul dari arah timur dari negeri Persia, disebut Khurasan. Ibnu Katsir berkata bahwa munculnya Dajal adalah dari Ashbahan (Isfahan) dari daerah yang disebut Yahudiyah. Kemunculan Dajal baru terlihat jelas ketika ia sampai di suatu tempat antara Irak dan Syam.

Dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Majah, disebutkan juga bahwa Dajal akan muncul di tengah-tengah pasukan Khawarij. (Baca juga: Tanda-tanda Munculnya Dajjal dan Danau Tiberias)

Persinggahan

Dikatakan didalam hadits bahwa Dajal akan memasuki semua negeri dengan membawa kerusakan, kecuali Makkah dan Madinah. Dikisahkan pula ia tidak bisa masuk kedalam empat masjid, yaitu Masjid al-Haram, Masjid Nabawy, Masjid al-Aqsha dan Masjid ath-Thur. Kemudian Dajal akan mendatangi daerah dataran bergaram yang bernama Marriqanah.

Seruan

Menurut seorang ulama, awal kedatangan Dajal ia menyeru kepada umat Islam mengaku sebagai Muslim, kemudian mengaku sebagai nabi dan pada akhirnya mengaku sebagai Tuhan.

Pengikut

Kemudian para pengikutnya adalah mayoritas umat Yahudi, orang Arab para wanita, orang fasik, kafir dan munafik, rakyat jelata, berbagai suku bangsa, anak-anak hasil diluar pernikahan, para pria yang seperti wanita dan para wanita yang seperti pria.
Ada kaum yang bersahabat dengan Dajal, dan mereka mengetahui bahwa Dajal adalah kafir, mereka hanya berharap agar mereka mendapatkan makanan dari Dajal.

Masa Berkuasa

Dajjal berkuasa di muka bumi selama 40 hari lamanya. Berikut ini hadist yang menceritakan lamanya kuasa Dajjal di bumi:

Dajjal tinggal di muka bumi ini, hanya selama 40 hari. Sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti sepekan, dan sisanya seperti hari-hari biasa. [Lihat HR. Muslim 2937]

Kemampuan

Dajal diterangkan dalam hadits memiliki kelebihan-kelebihan seperti halnya mukjizat para nabi, kelebihan ini disebut dengan istidraj, yaitu sesuatu kemampuan atau kenikmatan yang diberikan oleh Allah tetapi digunakan untuk kemaksiatan. Dajal sanggup menghidupkan orang mati yang ia bunuh, menyembuhkan orang buta, orang sakit lepra, dan akan menghidupkan orang mati, memunculkan kesuburan, membawa sungai, surga dan neraka, memerintahkan langit untuk hujan maka turunlah hujan, memerintahkan bumi untuk menumbuhkan maka tumbuhlah tanaman-tanaman. Dia dapat melihat dan mendengar di banyak tempat pada waktu bersamaan dan dia mempunyai keahlian untuk menipu manusia.

Menurut hadits riwayat Imam Ahmad, ia dikatakan memiliki keledai yang bisa terbang, lebar kedua telinga keledai itu 40 hasta. Keledai putih itu memiliki kekuatan satu langkahnya sama dengan satu mil jaraknya. Keledai tersebut memakan api dan menghembus asap, dapat terbang di atas daratan dan menyeberangi lautan. Kecepatannya seperti awan ditiup oleh angin dan bumi berputar terasa lebih cepat ketika ia berada diangkasa.

Dajal bersama dengan para setan dari golongan jin kafir (Qarin) yang wajahnya sama persis dengan orang-orang yang telah lama meninggal seperti orang tua, saudara, atau kerabat, kemudian jin-jin itu akan menampakkan diri mereka kepada orang yang masih hidup. Kemudian para setan tersebut akan mengatakan bahwa Dajal adalah Tuhan.

Dengan kemampuan yang dimilikinya itu maka ia akan menyatakan dirinya adalah Tuhan dan akan menipu manusia dalam berpikir. Ia mengatakan bahwa ia telah bangun dari kematian. Salah satu orang penting akan ia bunuh dan kemudian ia akan menghidupkannya. Sesudah itu Allah akan menghidupkan apa yang ia bunuh tersebut, setelah itu ia tidak memiliki kekuatan ini lagi.

Berdasarkan sumber lain tentang akhirat yang ditulis Anwar al-Awlaki, seorang lelaki beriman akan datang dari Madinah, ia akan menemui Dajal, kemudian ia berdiri pada atas Gunung Uhud, dan dengan beraninya mengatakan bahwa Dajal adalah Dajal. Kemudian ia akan bertanya, "Apakah kamu percaya bahwa aku adalah Tuhan jika aku membunuhmu dan kemudian menghidupkan kamu?" Lalu Dajal membunuh lelaki beriman tersebut, setelah itu menghidupkannya kembali, namun lelaki itu akan berkata bahwa dia semakin tidak percaya bahwa Dajal adalah Tuhan.

Ia datang membawa beberapa unsur alam seperti air dan api, (penjelasan lain ia membawa surga dan neraka) sungai, dan gunung roti. Kemudian ia sanggup mengeluarkan harta yang terpendam dari reruntuhan, sehingga harta tersebut mengikuti Dajal seperti sekelompok lebah.

Bedasarkan sebuah hadis yang menceritakan tentang Dajal. Hadis tersebut menceritakan suatu hari pada musim kemarau, Dajal akan bertanya, "Apakah kamu menginginkan api atau air?" Jika menjawab air, itu bermakna api yang diberikannya, Jika jawabannya api, ia akan memberi air. Kamu akan diberikan air jika kamu mengakui Dajal adalah Tuhan dan bila kamu murtad dari agama Allah. Apabila kamu lebih memilih api tetapi tetap berada di jalan Allah, maka kamu akan dibunuhnya.

Kematian

Menurut hadits riwayat dari Imam Muslim, Dajal akan dibunuh oleh Isa di kota Lud (اللد al-Ludd) di pintu gerbang kota tersebut, Palestina. Menurut Dr. Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Hadith al-Nabawi, Lud adalah kota yang terletak di dekat Baitul Maqdis atau Elia di Palestina dekat Ramalah.

Lud merupakan salah satu kota yang berkembang di dataran Sharon, yaitu 15 km di tenggara Tel Aviv, Israel, konon kota Lud dahulu menjadi tempat tinggal Suku Benyamin. Kota seluas 12.226 km per segi itu sudah muncul sejak Periode Kanaan. Temuan tembikar di daerah tersebut menunjukkan Kota Lud telah eksis sejak 5600 hingga 5250 sebelum Masehi.

Perlindungan dari Dajal

Nabi Muhammad mengingatkan para umatnya untuk membaca dan menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi sebagai perlindungan dari Dajal, dan kalau bisa berlindung di kota Madinah dan Mekkah, karena Dajal tidak akan pernah bisa masuk kota tersebut yang dijaga oleh para malaikat.

Nabi Muhammad juga mengingatkan para umatnya untuk berdoa kepada Allah untuk meminta perlindungan dari Dajal. Doanya berbunyi, “Ya, Allah aku berlindung kepadamu dari azab Jahannam, dan azab kubur, dari fitnah hidup dan setelah mati dan dari kejelekan fitnah Masih ad-Dajjal.”

Kemudian Nabi Muhammad juga menekankan umatnya, jika mendengar tentang Dajal, untuk tidak mendatanginya, karena pengaruhnya sangatlah kuat.


Posted : Aldiripani.com
Source : Lampuislam.id

Terbunuhnya Dajjal dan Munculnya Ya'juj dan Ma'juj

Terbunuhnya Dajjal dan Munculnya Ya'juj dan Ma'juj - Berapa banyak dari kalian yang pernah mendengar kisah tentang Dajjal dan Ya'juj wa Ma'juj pada khutbah Jumat? Tampaknya kisah ini tidak pernah kita dengar saat khutbah Jumat, bukankah begitu? Baiklah kalau begitu akan saya coba ceritakan kisah ini dengan gaya naratif agar enak dibaca. 


Di akhir kuasanya, pasukan Dajjal akan menyerang pasukan Imam Mahdi yang pada saat itu dalam keadaan lemah. Kemanapun Dajjal pergi, dia akan mengalahkan umat Muslim. Karena terus-menerus menderita kekalahan, maka kekhalifahan Muslim menjadi sangat lemah. Saat itu, pasukan Muslim hanya berjumlah 1.200 orang. Karena keadaan pasukan yang lemah, Imam Mahdi memerintahkan semua pasukan harus kembali ke Al-Quds sebagai pertahanan terakhir untuk menjaga khilafah agar tidak dihancurkan. Maka semua pasukan akan mundur ke kota Al-Quds yang saat itu menjadi ibukota umat Muslim.

Jadi mereka akan kembali dan menciptakan barikade di kota Al-Quds untuk menghentikan pasukan Al-Masih ad Dajjal agar tidak bisa masuk. Dengan perasaan cemas, mereka menunggu pasukan Dajjal yang sangat besar jumlahnya.

Ketika umat Muslim dilanda kekhawatiran, Allah S.W.T akan mengirimkan salah satu ksatria terbaiknya, yang akan turun dari langit. Allah S.W.T akan mengirimkan Isa A.S. yang akan kembali, dan akan turun di kota Damaskus. Isa A.S turun dengan mengistirahatkan kedua tangannya pada sayap dua malaikat. Jadi Isa A.S. akan kembali ke bumi dan tujuannya adalah ke Al-Quds. Jadi dari Damaskus dia akan menuju Yerussalem, yang merupakan ibukota khilafah saat itu.

Sesampainya disana, umat Muslim sedang bersiap-siap shalat shalat Subuh. Adzan Subuh telah selesai berkumandang, semua jamaah berdiri dan bersiap-siap shalat di belakang Imam Mahdi. Kemudian Isa A.S masuk ke dalam shaf terdepan.

Jama'ah shalat yang terdiri dari para pasukan Muslim itu berjumlah 1.200 orang, sangat jauh perbedaannya dengan umat Muslim di zaman sekarang yang berjumlah sekitar 1,7 milyar orang. Setelah berbagai peperangan dan  fitnah yang terjadi, umat Muslim yang masih hidup hanya berjumlah 1.200 orang, terdiri dari 800 orang pria, dan 400 orang wanita.

Jadi jama'ah akan menunaikan shalat Subuh. Karena jumlah pasukan yang kecil, maka Imam Mahdi mengenal semua orang dalam pasukannya. Dia menoleh ke arah jama'ahnya setelah iqamat baru saja selesai dikumandangkan, namun dia melihat wajah yang belum pernah dilihatnya. Dan pada saat itulah dia menyadari bahwa dialah Sang Imam Mahdi karena wajah yang belum pernah dilihatnya adalah Isa A.S.

Lalu dia berkata "Ya rasul Allah, silahkan anda yang jadi imam shalat."

Tapi Isa A.S berkata "Tidak, iqamatnya sudah dikumandangkan untukmu, jadi kau yang akan mengimami shalat."

Akhirnya Imam Mahdi yang mengimami shalat Subuh. Sementara itu, pasukan Al-Masih ad Dajjal ada di luar barikader kota menunggu untuk menggempur umat Muslim!

Dan ketika shalatnya selesai, Isa A.S. akan berdiri dan dia naik ke atas mimbar. Dengan suara yang berwibawa, dia berseru kepada umat Muslim tanpa rasa takut "BUKA GERBANGNYA! BIARKAN PASUKAN DAJJAL MASUK!"

Umat Muslim merasa ragu! Mereka tidak mau membuka gerbangnya, tapi Isa A.S telah memerintahkan mereka. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuka gerbangnya. Setelah gerbangnya terbuka, pasukan Al-Masih Ad Dajjal akan merangsek ke dalam dan membunuh setiap Muslim yang terlihat! Pemimpin mereka adalah Al-Masih Ad Dajjal. Baginya ini adalah kemengan yang ditunggu-tunggunya. Dia telah menjanjikan kemenangan ini kepada pengikut-pengikutnya. Dia berungkali berkata kepada mereka "Kita akan menghabisi umat Muslim dan dunia jadi milik kita!" Para pengikutnya percaya dengan kata-kata Dajjal karena mereka tertipu dengan kata-kata Dajjal. Mereka percaya bahwa Dajjal adalah Tuhan.

Jadi pasukannya akan merangsek masuk. Al-Masih ad Dajjal akan memasukinya dan Isa A.S berdiri di sana menunggunya. Tepat saat Al-Masih ad Dajjal melihatnya, ketakutannya begitu besar, sehingga dia akan berbalik dan melarikan diri. Tiba-tiba tubuhnya meleleh karena ketakutan. Dan Isa A.S dengan kecepatan penuh berlari dengan tombak di tangannya, dia mencengkram Al-Masih ad Dajjal dan menghunusnya dengan tombak. Dajjal pun tewas di tangan Isa A.S.

Kemudian Isa A.S membawa Dajjal keluar, dan mengangkatnya tinggi-tinggi sehingga setiap orang dapat melihat darah dari pemimpin mereka! Mereka dapat melihat darah Al-Masih ad Dajjal! Dan mereka mengetahui bahwa sesungguhnya dia telah dibunuh oleh Isa A.S. Ya, mereka berjumlah sangat besar dan berperang melawan umat Muslim karena mereka percaya bahwa pemimpin mereka adalah Tuhan. Tepat pada saat Isa A.S membunuhnya, semua pengikut Dajjal merasa kebingungan. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Jadi inilah akhir dari Al-Masih ad Dajjal, dibunuh oleh rasul Allah yang suci, yaitu Isa A.S.

Tapi ini belum berakhir...

Umat Muslim akan menghabisi musuh-musuh mereka yang tersisa, siapapun yang berani melawan umat Muslim akan diperangi. Inilah waktu dimana para Yahudi akan bersembunyi di balik batu atau pepohonan. Lalu batu dan pohon itu akan berseru "Wahai hamba Allah! Ada seorang Yahudi di belakangku. Datanglah kemari dan bunuh dia."

Jadi pasukan kegelapan benar-benar dikalahkan. Sekarang, apa yang terjadi? Isa A.S dan Imam Mahdi punya kekuatan yang absolut. Isa Al-Masih A.S akan mengurapi wajah para jama'ah, karena Al-Masih dalam bahasa Arab berarti "seseorang yang mengurapi." Jadi dia akan mengurapi wajah mereka dan memberitahu derajat para pasukan yang berjumlah 1.200 ini di dalam surga.

Kemudian Allah S.W.T akan menurunkan wahyu kepada Isa A.S. Allah akan mewahyukan bahwa sesungguhnya Dia telah membangkitkan orang-orang dari ciptaan-Nya yang tak dapat dilawan siapapun. Dan Allah memerintahkan Nabi Isa untuk membawa hamba-hamba-Nya ke Gunung At-Thur yang berada di Palestina.

Jadi mereka akan mengungsi dari Al-Quds menuju ke At-Thur. Siapa yang dikirimkan Allah? Mereka adalah bangsa Ya'juj dan Ma'juj. Pada zaman dahulu, Dzulqarnain mengurung Ya'juj dan Ma'juj di dalam sebuah tembok dan mereka terkurung disana sampai akhir zaman. Namun perlahan-lahan mereka dapat menjebol tembok ini.

Pada suatu hari Rasulullah S.A.W bersabda "Celakalah orang-orang Arab karena sesungguhnya sebuah lubang telah terbuka di tembok Ya'juj dan Ma'juj sebesar ini! (sambil membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan ibu jarinya.)"

Jadi kita tahu bahwa Ya'juj dan Ma'juj akan datang setelah Al-Masih ad Dajjal hancur, dan tak ada yang dapat menghadapi mereka. Tentara Ya'juj dan Ma'juj jauh lebih kuat daripada bala tentara Dajjal sampai-sampai Isa A.S tidak mampu mengalahkan mereka. Mereka akan membuat kerusakan di muka bumi.

Kemudian pada puncak perbuatan jahat mereka, Allah S.W.T akan mengirimkan jutaan hama serangga yang menyebarkan wabah penyakit. Wabah penyakit ini akan membuat kaum Ya'juj dan Ma'juj binasa.

Setelah Ya'juj dan Ma'juj binasa, kita tidak tahu apa yang terjadi, karena Imam Mahdi tidak lagi disebutkan. Bisa jadi Imam Mahdi telah meninggal dunia pada saat ini. Kemudian Isa A.S akan memimpin di dunia selama sisa masa hidupnya. Salah satu hadist menyebutkan bahwa beliau akan memimpin selama 7 tahun di muka bumi.

Masih ingatkah bahwa saya bertanya pada kalian di awal artikel ini tentang berapa banyak dari kita yang pernah mendengar penceramah membicarakan tentang Dajjal dan Ya'juj dan Ma'juj pada saat khutbah Jumat? Tidak ada yang pernah mendengar ini sebelumnya. Sekarang saya akan menceritakan pada kalian salah satu tanda kedatangan Al-Masih ad Dajjal yang akan membuat kita terkejut.

Rasulullah S.A.W bersabda bahwa tanda-tanda kedatangan Al-Masih ad Dajjal adalah tidak ada seorang pun yang akan membicarakan tentangnya selama sekian tahun di mimbar. Tidak ada seorang pun yang membicarakannya!Sepanjang sejarah dia selalu dibicarakan oleh setiap nabi mulai dari Adam A.S sampai Muhammad S.A.W! Tapi tepat sebelum kedatangannya, tak ada seorang pun yang akan membicarakannya di mimbar! Inilah salah satu tanda bahwa kedatangannya tinggal sebentar lagi...


Posted : Aldiripani.com
Source : Lampuislam.id